Memproduksi Tawas Dari Limbah
Aluminium Foil
Husnul khotimah
(1113096000060)
Email :
husnulkhotimah1224@gmail.com
Jurusan Kimia,
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRAK
Tawas merupakan kelompok garam
rangkap berhidrat kristal putih tidak berbau dan bersifat isomorf . Rumus kimia
dari tawas adalah Kal(SO4)2.12H2O (alumunium
kalium sulfat) dan dikenal sebagai koagulan dalam proses pengolahan air maupun
air limbah. Tawas jenis ini dapat digunakan dalam pembuatan
kertas,penyamakan,kue,dan lain-lain. Alumunium sangat efektif dalam
mengendapkan partikel yang melayang baik dalam bentuk koloid maupun suspensi
apabila direaksikan dengan NaOH atau KOH. Dalam pembuatan tawas ini, yang
digunakan adalah pelarut KOH dan alumunium foil. Namun, alumunium dapat diambil
dari minuman kaleng atau alat-alat yang
mengandung alumunium lainnya. Metode penelitian dilakukan dengan mereaksikan
antara alumunium foil sebanyak 0,5 gram kedalam KOH dengan konsenterasi 1M
sebanyak 50 ml. Dihasilkan endapan tawas basah yang kemudian dikeringkan selama
satu hari dan tawas kering yang didapatkan dari hasil penelitian adalah
sebanyak 2,2914 gram.
Kata Kunci : Tawas , Alumunium
Foil, KOH
PENDAHULUAN
Aluminim
adalah unsur melimpah ketiga terbanyak dalam kerak bumi (sesudah oksigen dan
silikon), mencapai 8,2% dari massa total. Keberadaannya umumnya bersamaan
dengan silikon dalam aluminosilikat dari feldspar dan mika dan di dalam
lempung, yaitu produkpelapukan batu tersebut. Bijih yang paling penting untuk
produksi aluminium ialah bauksit, yaitu aluminium oksida terhidrat yang
mengandung 50 sampai 60% Al2O3 ; 1samapi 20% Fe2O3 ; 1 sampai 10% silika;
sedikit sekali titanium, zirkonium, vanadium, dan oksida logam transisi lain;
dan sisanya (20 samapi 30%) adalah air (Oxtoby, 2003)
Tawas adalah
kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat isomorf. Tawas ini
dikenal dengan nama KAl(SO4)2.12 H2O yang
dikenal banyak sebagai koagulan didalam pengolahan air maupun limbah. Sebagai
koagulan alum sulfat sangat efektif untuk mengendapkan partikel yang melayang
baik dalam bentuk koloid maupun suspensi. Alum merupakan salah satu senyawa
kimia yang dibuat dari molekul air dan dua jenis garam, salah satunya biasanya
Al2(SO4)3. Alum kalium merupakan senyawa yang
tidak berwarna dan mempunyai bentuk kristal oktahedral atau kubus ketika kalium
sulfat dan aluminium sulfat keduanya dilarutkan dan didinginkan. Larutan alum
kalium tersebut bersifat asam. Alum kalium memiliki titik leleh 900oC.
Kalium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas kalium) dengan rumus KAl(SO4)2.12H2O
digunakan dalam pemurnian air, pengolahan limbah, dan bahan pemadam api.Tawas kalium dibuat dari logam aluminium
dan kalium hidroksida. Logam aluminium bereaksi secara cepat dengan KOH panas
menghasilkan larutan garam kalium aluminat.
METODE PENELITIAN
Alat yang digunakan dalam prakikum ini adalah labu
ukur 50 ml 1 buah, beaker glass 100 ml,
spatula, alat timbang, kertas saring, erlenmeyer 250 ml, gelas ukur 50 ml dan
corong.
Bahan yang digunakan adalah adalah
aquadest, KOH 3M, H2SO4 6M dan alumunium 1 gr.
Prosedur kerja
1. Dibuat larutan KOH 3M sebanyak 50 ml.
2. Alumunium sebanyak 1 gr dipotong menjadi bagian yang kecil.
3. Larutan KOH 3M sebanyak 50 ml dituang kedalam
erlenmeyer 250 ml dan tambahkan alumunium 1 gram
kedalamnya . (lakukan dilemari asam)
4. Larutan diaduk sampai Al melarut sempurna.
5. Larutan didinginkan sekitar 15-20 menit dan
dikeluarkan dari lemari asam.
6. Larutan tersebut disaring dengan menggunakan
kertas saring dan corong untuk memisahkan antara
filtrat dan residunya.
7. Ditambahkan H2SO4 6M
sebanyak 50 ml kedalam filtrat hasil penyaringan (jangan diaduk), lalu dipanaskan diatas pemanas pada suhu 60-80 0C selama 10-15
menit .
8. Larutan didinginkan sampai terbentuk kristal.
9. Kristal disaring dengan menggunakan kertas
saring , kemudian kertas saring dicuci
dengan etanol.
10. Diamkan kristal selama 1 hari didalam esikator.
11.kristal yang sudah kering ditimbang.
( gambar 1.1 proses pembuatan
tawas)
HASIL PENGAMATAN
-
Berat kertas saring
= 0,7901 gram
-
Berat kertas saring + sampel
= 3,0815 gram
-
Berat sampel = 2,2914 gram
(gambar
1.2 tawas)
PEMBAHASAN
Dalam praktikum
ini tawas dibuat dengan memanfaatkan limbah dari hasil pembuatan gas hidrogen
dengan mereaksikan alumunium foil sebanyak 1 gram ke dalam KOH 3M. Gas hidrogen
yang tertampung dalam wadah penampung gas limbah dapat disaring dan diambil
filtratnya untuk pembuatan tawas.
Filtrat KOH
dicampurkan dengan H2SO4 6M secara perlahan dan sebaiknya
jangan diaduk. Penambahan asam sulfat secara perlahan bertujuan agar dapat
mengendalikan Ph dengan mengecek pH setiap beberapa tetes sekali, sehingga
larutan tidak akan terlalu asam dan tidak terlalu basa, sehinggga penambahan H2SO4
dapat dihentikan tepat pada pH 1-2. Karena pada pH 1-2 terjadi pengendapan yang
sempurna dan dapat mengikat kation K+ dan Al3+. Larutan
dipanaskan dengan suhu 60-80°C
selama 10-15 m3nit diatas hot plate. Setelah kristal-kristal terbentuk
sempurna, campuran didinginkan dan disaring agar kristal yang terbentuk
terpisah dengan filtratnya. Kristal pada kertas saring dicuci dengan etanol
tujuannya dalah untuk membantu proses pengeringan tawas. Tawas yang tealah
dicuci etanol dimasukan dalam desikator untuk menghilangkan air yang ada pada
tawas . setelah itu kertas saring yang berisikan tawas ditimbang dan didapat
massanya sebesar 2,2914 gram.
Tawas yang telah
jadi diuji dengan menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4, CuSO4,
dan FeCl3, pengujian dilakukan secara kualitatif. Selain menggunakan
reagen dalam praktikum tawas diuji pula dengan air yang keruh, setelah
didiamkan beberapa saat air menjadi bening dan mengendapkan zat-zat yang
membuat warna air menjadi keruh, begitu juga dengan reagen-reagen yang lain,
larutanpun menjadi bening. Hal itu menunjukan bahwa tawas yang dibuat dalam
praktikum ini bisa digunakan dalam penjernihan air.
KESIMPULAN
Larutan dari
limbah hasil pembuatan gas hidrogen hasil reaksi antara aluminium foil sebanyak
1 gram dengan KOH 3M tawas yang dihasilkan sebesar 2,2914 gram. Tawas yang
dibuat dapat digunakan dalam proses penjernihan air.
DAFTAR PUSTAKA
[1]Manurung Manuntundan Fitria.A Irma.2010.Kandungan Aluminium Dalam Kaleng Bekas dan
Pemanfaatannya Dalam Pembuatan Tawas.
Bukit Jimbaran: Universitas Udayana.
[2]
Vogel. 2005. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Bagian , edisi ke Lima. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
[3]http://himka1polban.wordpress.com/laporan/kimia-anorganik/laporan-pembuatan-tawas-dari-limbah-aluminium-foil/
diakses 30 september 2014 pukul 16.02